Pengertian Mitokondria
Mitokondria (mitochondrion', plural: mitochondria') ataukondriosomchondriosome) merupakan organ sangat kecil dalam sel tubuh. Mitokondria berperan sebagai pembangkit tenaga sel yang menyediakan energy selular (ATP). Mitokondria memakai oksigen, lemak dan gula untuk membuat adenosin trifosfat (ATP). Proses ini dikenal sebagai ‘respirasi sel’. Jika membutuhkan tenaga, sel menguraikan (molekul ATP untuk melepaskan tenaga yang disimpan.
Semakin banyak tenaga yang dibutuhkan sel tertentu, semakin banyak mitokondria dikandungnya. Satu sel dapat mempunyai hanya beberapa mitokondria atau dapat mempunyai ribuan. Jumlah yang paling besar ditemukan di sel saraf, otot, dan hati.
Fungsi Mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria
Struktur
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari : membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran, ribosom, krista, oksisom, inklusi, dan DNA mitokondria.
Toksisitas mitokondria
Toksisitas mitokondria adalah kerusakan yang mengurangi jumlah mitokondria. Bila jumlah mitokondria dalam sel terlalu sedikit, sel tersebut dapat berhenti bekerja sebagaimana mestinya. Tidak jelas tingkat kehilangan mitokondria yang mempengaruhi fungsi sel.
Salah satu tanda paling umum toksisitas mitokondria adalah kelemahan otot (miopati). Jika sel otot tidak memperoleh cukup tenaga melalui respirasi sel, sel tersebut harus mendapat tenaga tanpa oksigenSangat sulit mengetahui bila kita mengalami toksisitas mitokondria. Berikut ini adalah tanda asidosis laktik :
· Mual
· Muntah
· Kelelahan yang berat
· Kehilangan berat badan yang baru terjadi
· Napas yang cepat dan dalam
· Kram, ototnya pegal dan mati rasa atau semutan
· Kelemahan otot yang cepat semakin berat
Asidosis laktik dapat mematikan
Toksisitas mitokondria juga dapat mengakibatkan kerusakan saraf (neuropati perifer). Toksisitas mitokondria dapat dikaitkan dengan kerusakan ginjal dan kehilangan pendengaran. Beberapa peneliti juga menganggap toksisitas mitokondria bertanggung jawab untuk pemindahan lemak tubuh (lipodistrofi) pada orang yang memakai obat antiretroviral (ARV).
Mitokondria mempunyai sebuah enzim yang membantunya menggandakan diri. Enzim ini dikenal sebagai polymerase gamma atau pol gamma. Enzim ini sangat mirip dengan enzim reverse transcriptase HIV. Pemakaian ARV dapat menghambat reverse transcriptase juga dapat menghambat pol gamma. Jika ini terjadi, lebih sedikit mitokondria baru yang dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar