Selasa, 01 Agustus 2017

LISOSOM

Lisosom pertama kali ditemukan pada tahun 1949 oleh De Duve di dalam serpihan sel-sel hati. Organel ini berbentuk semacam kantung yang berisi enzim hidrolitik. Selama masih terbungkus membran, enzim hidrolitik bersifat stabil. Terdapat lebih kurang 40 macam enzim hidrolitik yang ditemukan di dalam lisosom. Enzim-enzim tersebut meliputi protease,nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase dan sulfatase. Enzim – enzim tersebut hanya akan dapat bekerja optimal pada pH sekitar 5.membran lisosom mengandung protein transfer untuk membawa hasil pencernaan ke sitosol. Membran lisosom tidak akan tercerna oleh enzim yang dikandungnya sendiri karena kandungan karbohidrat yang tinggi pada membrannva.
                Lisosom tergolong organel yang polimorfik karena memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada empat macam bentuk lisosom, yaitu satu macam lisosom primer dan tiga macam lisosom sekunder. Lisosom primer adalah lisosom yang baru terbentuk dari AG dan belum berfusi (bergabung) dengan materi yang akan dicerna. Lisosom sekunder ada tiga macam,yaiitu:
(1) heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
( 3) badan residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna
               Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Materi dari luar sel masuk ke dalam sitoplasma melalui pinositosis dan fagositosis. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel itu sendiri.
Beberapa peran lisosom antara lain adalah:
1)      perombakan organel sel yang telah tua
2)      proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom
3)      pemulihan ukuran uterus setelah kehamilan
4)      proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang dinamakan akrosom mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida pada sel telur. Hasil pencernaan lisosom, seperti asam amino, glukosa dan nukleotida mampu menembus membran lisosom menuju sitosol. Membran lisosom selanjutnya akan  dikembalikan menuju membran plasma melalui proses eksositosis. pencernaan bagian - bagian sel yang telah tua dinamakan autofagi.
Gambar. Pembentukan Lisosom dan Aktivitasnya
a.      Pembentukan lisosom
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke RE.  Dari RE, enzim dimasukkan ke dalam membran, kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom.  Selain itu, ada pula enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi, oleh golgi enzim itu dibungkus membran, kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma.  Jadi proses pembentukan lisosom ada 2 macam : pertama dibentuk secara langsung di RE dan kedua oleh Golgi.
b. Proses pencernaan oleh lisosom
Proses pencernaan oleh lisosom dapat diuraikan sebagai berikut.  Misalnya sel menelan benda asing berupa bakteri secara fagositosis, maka bakteri itu segera didatangi lisosom.  Membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan, kemudian membran tersebut bersatu.  Enzim dari lisosom masuk ke dalam vakuola, kemudian segera mencerna bakteri.  Enzim lisosom tidak aktif mencerna  jika membran lisosom utuh (tidak pecah).   Apabila membran pecah, maka enzim lisosom akan keluar dari membran dan mencerna sel itu sendiri.
c. Penyakit akibat kegagalan lisosom
Silikosis
          Pada orang yang bekerja didaerah berdebu, debu-debu itu terhisap ke paru-paru.  Di dalam sel alveoli paru-paru, debu-debu dalam vakuola dicerna oleh enzim lisosom.  Namun karena mengandung silokon yang keras, debu pasir tidak tercerna dan sebaliknya justru membran vakuola menjadi bocor.  Akibatnya, orang yang menderita penyakit demikian disebut menderita silikosis.
Rematik
Orang yang sering mengkonsumsi makanan dari organ dalam (usus, hati), melinjo dan rebung, darahnya banyak mengandung asam urat (berupa kristal).  Asam urat itu masuk kedalam lisosom dan tidak dapat dicerna.  Kemudian, enzim lisosom keluar, mencerna sel-sel pada persendian dan akibatnya orang tersebut menderita rematik.  Penderita rematik mengalami bengkak dan radang persendian yang menyebabkan sakit luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar